Agrobis Kabar Terkini

KABAR TERKINI CARA MUDAH BUDIDAYA IKAN LELE: Ini Dia Keunggulan Budidaya Ikan Lele Bioflok

Share this...
Share on facebook
Facebook
0
Share on whatsapp
Whatsapp

KABAR TERKINI CARA MUDAH BUDIDAYA IKAN LELE:

Ikan lele yang juga disebut sebagai catfish merupakan salah satu ikan yang sangat terkenal di Indonesia. Ikan lele sangat mudah dijumpai di pasaran. Banyak juga pemancingan yang khusus menyediakan ikan lele saja di tambaknya. Pengolahan ikan lele juga tergolong cukup mudah karena dagingnya yang lembut dan durinya tidak terlalu banyak. Ikan lele biasa dinikmati sebagai pendamping nasi ataupun camilan.

Kini, semakin banyak yang membudidayakan ikan lele. Budidaya ikan lele kini seringkali menggunakan teknik bioflok. Teknik ini mulai populer di tahun 2014. Bioflok berasal dari 2 kata yaitu “bio” yang berarti makhluk hidup dan “flok” yang berarti gumpalan. Sehingga jika digabungkan, bioflok berarti makhluk hidup organik yang membentuk gumpalan.

Pada dasarnya teknik ini memanfaatkan mikroorganisme dalam prosesnya. Mikroorganisme seperti protozoa, plankton, mikroba dapat mengubah limbah dari ikan lele. Para mikroorganisme ini berubah menjadi bentuk gumpalan yang dapat digunakan sebagai pakan ikan lele.

Tujuan dari adanya teknik bioflok dalam budidaya ikan lele yaitu untuk menambah jumlah lele yang dihasilkan. Teknik bioflok menggunakan bantuan mikroorganisme untuk mengubah limbah dari ikan lele menjadi pakan alami. Sehingga, selain jumlah lele yang semakin banyak, juga meningkatkan jumlah keuntungan bila dibandingkan pembudidayaan lele dengan cara konvensional.

Berikut ini adalah panduan budidaya ikan lele secara tepat dan sesuai,

Keunggulan Budidaya Lele Bioflok

Sistem pembudidayaan ikan lele bioflok ini memang agak sedikit berbeda dibandingkan pembudidayaan lele secaraa konvensional. Sistem bioflok lebih mudah diterapkan dibanding sistem konvensional. Bahkan sistem ini cenderung mudah bagi para pemula.

Kadar pH air kolam lebih stabil yaitu antara pH 6 sampai pH 8. Frekuensi penggantian air kolam juga agak lama. Sistem bioflok tidak tergantung pada sinar matahari. Limbah yang terdapat dalam kolam, bisa diproduksi kembali menjadi pakan bagi ikan lele. Sehingga limbah di dalam kolam tidak terlalu banyak. Dan juga lebih ramah lingkungan.

 

Mempersiapkan Kolam Bioflok

Sebelum memulai pembudidayaan ikan, tentu yang pertama harus disiapkan yaitu kolam. Kolam terkadang juga mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Untuk membuat kolam cukup dengan menggunakan terpal. Tidak memerlukan lahan yang terbuat dari beton dan tanah.

Dengan menggunakan terpal, biaya yang dikeluarkan lebih murah. Serta dalam proses pembangunannya juga cukup mudah. Tidak perlu membutuhkan waktu yang terlalu lama. Ini sangat cocok juga dilakukan untuk para pemula.

 

Cara membuat kolam terpal bulat:

 

  1. Potong besi wiremesh menjadi dua bagian dengan ukuran keduanya adalah 5.4m x 1.05m.
  2. Gabungkan kedua besi tersebut dengan las, sehingga akan terbentuk ukuran 10.8m x 10.5m.
  3. Satukan kedua ujung besi wiremesh sehingga berbentuk bulat.
  4. Sampai di sini rangka kolam sudah jadi.
  5. Simpan kerangka kolam di lahan yang ukuurannya sama dengan kerangka dengan bagian lahan dibuat mengerucut.
  6. Buat saluran pembuangan pada bagian tengah lahan tadi.
  7. Letakan pipa PVC di lubang saluran yang telah dibuat.
  8. Letakan kerangka kolam pada lingkaran tanah yang berbentuk kerucut tadi.
  9. Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi yang diikat dengan kabel ties.
  10. Pasang tepal dengan rapi hingga membentuk kolam bebentuk bundar.
  11. Beri lubang di bagian tengahnya untuk menempatkan PVC sebagai saluran pembuangan.
  12. Kolam sudah siap di gunakan.

 

Anda tidak perlu terpaku dengan cara di atas, yang terpenting buat kolam dengan terpal yang lebarnya 2,5 m dan ketinggian 1 m. Sebelum digunakan, anda bisa mencuci terpal terlebih dahulu. Terpal terkadang mengeluarkan bau saat baru dipakai dan hal ini bisa menyebabkan lele mati.

 

 

Sistem Pengairan Kolam Bioflok

Setelah selesai menyiapkan kolam, langkah selanjutnya yaitu mengisi kolam dengan air. Isikan air ke dalam kolam dalam ketinggian 80 cm – 100 cm. Di hari selanjutnya, tambahkan cairan probiotik 5 ml per kubik. Hari ketiga masukkan molase 350 ml per kubik, dan di malam harinya taburkan dolomite 150 atau 200 gram per kubik. Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele hingga 10 hari. Pada hari ke-11, yang bisa anda lakukan dengan melakukan penebaran benih ikan lele ke dalam kolam. Untuk menguras air, bisa dilakukan dalam waktu 2 minggu sekali.

 

Pengawasan Perkembangan Bioflok

Sebelum benih ikan lele berukuran kira-kira 12 cm, setiap 10 hari masukkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe satu sendok makan per kubik, dan ragi tape 2 butir per kubik. Pada malam hari bisa anda tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik (diambil airnya saja).

Setelah benih ukuran lele sudah mlebihi 12 cm, per sepuluh hari tambahkan probiotik sebanyak 5 ml per kubik, ragi tempe 3 sendok makan per kubik, ragi tape 6-8 butir per kubik. Lalu pada malam hari bisa tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram per kubik .

Bioflok dapat terlihat secara kasat mata. Kejernihan air dapat mempengaruhi terlihat atau tidaknya bioflok. Jika kolam terlalu sering terpapar oleh sinar matahari, maka kolam akan cenderung berwarna hijau karena babyaknya fitoplankton yang tumbuh. Bioflok membutuhkan oksigen sebanyak 2mg/L untuk tetap hidup. Sedangkan ikan lele membutuhkan oksigen 10L/menit. Hal ini juga harus diperhatikan. Jumlah bioflok tidak boleh berlebihan. Prioritasnya di sini adalah lele. Jika tidak, nutrisi yang seharusnya untuk lele akan diambil oleh bioflok.

 

Pemilihan Bibit Lele dan Pemindahan Bibit Lele Secara Tepat

Agar hasil panen ikan lele kualitasnya baik, pastikan anda menggunakan bibit yang unggul. Bibit tersebut harus bergerak dengan lincah, organ tubuhnya lengkap dan memiliki ukuran serta warna yang sama.  Apabila sudah dipastikan kualitas benih lele bagus, bisa langsung diterbarkan benihnya.

 

Teknik Pemberian Pakan dan Nutrisi Tambahan

Selama proses pembesaran ikan lele, pemberian pakan ini sangat wajib dilakukan. Kemudian yang harus Anda perhatikan juga adalah kualitas pakannya. Pemberian pakan dilakukan di pagi hingga sore hari dengan dosis 80% dari daya kenyang. Seminggu sekali jangan diberi pakan (dipuasakan). Pakan dicampur dengan probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok di dalam kolam.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat probiotik :

  1. Air bersih 20 liter.
  2. EM4 200 cc yang bisa dibeli di toko pertanian.
  3. 2 butir ragi tape yang sudah ditumbuk halus dan 2 botol susu yakult.
  4. Molase atau tetes tebu (bisa diganti dengan 1 kg gula merah yang sudah direbus dengan dosis dalam 2 liter air).
  5. 100 gram tepung terigu.
  6. Buah nanas yang sudah matang yang diblender dan ambil airnya saja.
  7. Dedak halus 2 kg yang sudah dikukus selama 30 menit.
  8. Kunyit 0.25 kg + 0.25 kg temulawak + 50 gr bawang putih yang dimemarkan.
  9. Ember hitam besar.
  10. Jerigen ukuran 30 liter.
  11. Saringan halus.

 

Cara Pembuatan probiotik:

 

  1. Buah nanas yang telah diblender + dedak + kunyit + temulawak + bawang putih direbus dengan air gula merah.Saring dan dinginkan.
  2. Masukkan campuran tersebut beserta EM4, ragi tape, dan susu yakult ke dalam wadah ember hitam besar.
  3. Aduk hingga semuanya tercampur rata.
  4. Saring dengan saringan halus.
  5. Masukkan ke dalam jerigen, lalu tutup serapat mungkin untuk proses fermentasi.
  6. Simpan di daerah yang gelap dan jangan sampai terkena sinar matahari supaya proses fermentasi berjalan baik.
  7. Proses fermentasi dilakukan selama 7 hingga 10 hari.
  8. Pada hari kedua proses fermentasi, buka tutup jerigen supaya gasnya keluar kembudian tutup kembali hingga hari ke 10.

Pengendalian Penyakit

Penyakit yang sering dialami lele yaitu kondisi kumis yang putus atau keriting. Cara pengendaliannya yaitu dengan memberikan daun pepaya yang telah diremas-remas ke dalam kolam. Lele akan memakan daun tersebut dan kondisinya membaik.

 

Sistem Panen Lele Bioflok

Saat lele sudah berukuran 15 cm atau lebih, maka sudah saatnya lele untuk dipanen. Lele bisa dipanen dengan menggunakan saringan ikan dan pindahkan ke wadah lain jika akan dibawa ke tempat lain lagi. Jika tidak, lele bisa langsung diolah.

Itu tadi cara membudidayakan ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok. Cukup mudah dan murah untuk diterapkan secara langsung. Bagi para pemula juga bisa mencoba ini. Selamat mencoba!

 

Check Plagiarisme :

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

swlabs