Kabar Terkini Kicaumania

KABAR TERKINI KICAU MANIA NUSANTARA: Wajib Tahu ! Jenis Burung Cepat Gacor Dan Menarik Untuk Bisnis

Share this...
Share on facebook
Facebook
0
Share on whatsapp
Whatsapp

KABAR TERKINI KICAU MANIA NUSANTARA:

Burung cepat gacor menjadi idaman para kicaumania. Selain dapat dijadikan hiburan di rumah, burung cepat gacor juga menarik untuk bisnis. Mudah dijual kepada siapapun yang melihat dan mendengar kicauannya.’’  Pentingya menimba ilmu kepada kicaumania yang paham juga tak ada salahnya.

Bagi kicau mania pemula pastinya jarang mengerti jika hobis burung kicauan itu indah dan bisa menenangkan hati setelah kita disibukkan dalam rapatnya pekerjaan. Modal dari kicaumania membeli burung di pasar hewan, pastinya bertanya kepada teman bagaimana untuk bisa burung tersebut gacor.

Burung yang gacor pastinya memerlukan perawatan dan apalagi kita melihat pada kontes lomba burung semisal.Burung yang sudah gacor memiliki harga jual yang lebih mahal. Bahkan kalau sukses menjuarai lomba, harganya makin bisa melambung.

Banyak kicaumania yang bisa menjual burungnya hingga Ratusan Juta Rupiah, karena menjuarai diberbagai lomba burung kicauan tingkat nasional. Terutama untuk jenis burung Murai Batu, Kacer, Kenari, Cucak Hijau dan Love Bird, harganya pun bisa selangit.

  1. Perawatan Burung Cepat Gacor

Kunci utama perawatan burung agar cepat gacor adalah memberikan asupan vitamin lovebird , pakan bernutrisi dan rajin melatih di gantangan dan memantau kondisi kesehatannya. Berikut ini uraian singkatnya:

  1. Nutrisi Pakan Tercukupi

Berdasarkan jenis pakannya, burung dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:

  • Burung pemakan biji-bijian: misalnya kenari, Finch, dan Love Bird.
  • Burung pemakan hewan: misalnya Murai Batu, Kacer, dan Cendet.
  • Burung pemakan nektar: misalnya Pleci dan Kolibri.
  • Burung pemakan segalanya: misalnya Cucak Hijau dan Jalak Suren.

‘’ Itu pengelompokan berdasarkan kebiasaannya makan dialam liar. Apabila dipelihara didalam sangkar, hampir semua jenis burung bisa memakan Voer.

Voer merupakan pakan buatan berbentuk pelet. Bahan bakunya beragam, mulai dari biji-bijian, tepung tulang, tepung ikan, ditambah sejumlah vitamin dan mineral.

Voer buatan pabrik umumnya memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap. Kandungan nutrisi ini terdiri atas kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat kasar.

Supaya burung cepat gacor, Anda tetap perlu menambahkan vitamin Herbal Extra Power,Extra Ngekek, Extra Breeding, Anti Zonk dan mineral yang banyak dijual di pasar / kios burung. Burung menjadi lebih Vit, sehingga makin rajin berkicau.

  1. Kesehatan Burung Terpantau

Hal penting lainnya dalam perawatan burung agar cepat gacor adalah menjaga kesehatannya. Ini bisa dimulai dari menjaga kebersihan kendang / sangkar, kebersihan pakan, dan bahkan kebersihan di air minumnya.

Selanjutnya, Anda perlu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar kandang / sangkar. Jangan menempatkan sangkar di dekat sumber asap, misalnya dekat orang merokok, dapur, bengkel, dan pabrik.

Kesehatan burung juga harus rajin dipantau. Anda bisa melakukannya melalui dua cara:

  • Memantau aktivitas burung: burung sehat selalu aktif bergerak. Bulu tidak ngebal, mata sering terpejam, dan tidak mau hinggap ditangkringan.
  • Melihat kotoran burung: burung sakit bisa dilihat dari kondisi kotoran atau feses. Misal, kotoran terlihat cair, atau justru sangat keras. Kotoran yang berwarna hijau keputihan, atau disertai darah, juga menandakan burung sakit.

Dengan rajin memantau kondisi kesehatan burung, maka begitu melihat gejala-gejala sakit, bisa dilakukan penanganan dan pengobatan secepatnya.

  1. Jenis Burung Cepat Gacor

Berikut ini beberapa jenis burung cepat gacor, yang bisa menjadi pilihan bisnis Anda:

  1. Burung Murai Batu

Burung murai batu menjadi primadona di kalangan kicaumania. Kicauannya sangat merdu dan elegan. Gerakan ekornya khas dan tampak berwibawa.

Murai Batu hasil tangkapan hutan harus dilatih dulu agar beradaptasi dengan lingkungan baru (sangkar) dan pakan. Rajin memutarkan audio / suara burung sejenis bisa membuat Murai Batu cepat gacor.

  1. Burung Cucak Rowo

Kicauan burung Cucak Rowo sangat merdu dan bisa terdengar sampai jauh. Burung ini mudah dibuat gacor, terutama jika sering memperdengarkan suara burung sejenis yang  notabenya bersuara ropel.

  1. Burung Lovebird

Lovebird juga menjadi primadona. Hampir semua lomba membuka kelas lovebird, baik kontes suara maupun kontes beauty.

LoveBird  pun bisa dimaster dengan suara-suara burung lain. Misalnya suara burung Gereja, kenari, atau suara lain seperti jangkrik dan belalang.

  1. Burung Pleci

Pleci dulu dianggap burung liar dan nyaris tak punya harga jual. Kini, Pleci banyak diminati dan dipelihara. Bahkan sudah ada kelas Pleci dalam berbagai even, dengan kategori beragam pula. Misalnya Pleci dada kuning (dakun), pleci mata cokelat (macok), dan sebagainya.

  1. Burung Jalak Suren

Jalak suren termasuk salah satu burung cerdas dan sangat mudah dipelihara. Disebut cerdas, karena burung ini mudah dimaster dengan berbagai suara burung lainnya.

Jalak suren juga sangat mudah dipelihara. Ia bisa makan apa saja, bahkan terkesan rakus. Hal ini sangat menguntungkan dan memudahkan si pemiliknya.

  1. Burung Kacer

Burung Kacer merupakan kerabat dekat Murai Batu. Warnanya sangat simpel:  hitam-putih. Saat berkicau, burung Kacer sering menampilkan gaya yang eksotik.

Misalnya gerakan seperti sujud. Geser kiri-kanan seperti wiper. Kepala mendongak ke atas. Ekor dikibaskan ke atas dan bawah, dan sebagainya. Burung ini juga mudah dimaster, sehingga cepat gacor.

  1. Burung Kolibri

Burung berpostur mungil ini punya banyak penggemar. Selain harganya murah, suara cerecetan burung ini juga terdengar merdu.

Banyak spesies / jenis burung kolibri yang ada di Indonesia. Yang paling digemari karena mudah gacor antara lain kolibri ninja (konin) dan kolibri wulung.

  1. Burung Cucak Hijau

Cucak hijau selalu menempati posisi tiga teratas sebagai burung primadona (selain murai batu dan lovebird). Cucak hijau sangat digemari, karena pandai meniru berbagai jenis suara burung lainnya.

Hanya saja, burung ini juga mudah melupakan suara lain yang pernah terekam dalam memori. Itu terjadi jika Anda jarang memperdengarkan rekaman suara tersebut. Solusinya, cucak hijau harus rutin dimaster.

  1. Burung Kenari

Burung kenari terdiri atas beragam spesies dan varietas. Yang terkenal di Indonesia antara lain kenari lokal, kenari Yorkshire, kenari Taiwan, dan kenari Holland.

Kenari juga mudah dimaster dengan suara lain, misalnya suara burung Blacktrhroat, Belalang, Jangkrik, Love Bird, dan sebagainya. Pemasteran akan membuatnya menjadi kenari isian.

Anda juga bisa mempertahankan suara asli (tanpa dimaster), sehingga menjadi kenari standar. Untuk membuatnya cepat gacor, burung perlu diperdengarkan suara kenari standar yang rajin berkicau.

  1. Keunggulan Merawat Burung Kicau

Merawat burung kicau sudah dilakukan nenek-moyang sejak dulu. Dalam literatur budaya Jawa, burung (kukilo) termasuk salah satu persyaratan yang harus dimiliki pria sejati.

Di masa lalu, orang yang memiliki burung kicauan (terutama cucak rowo) dianggap punya status sosial yang tinggi. Di zaman now, memiliki dan merawat burung kicau menjadi hobi tersendiri.

Memelihara burung kicau memang punya nilai tambah. Bisa menenangkan jiwa. Bisa pula untuk keperluan bisnis (diternak, atau dijual).

Bisnis burung kicau makin prospektif, karena banyak peminatnya dan selalu bertambah. Banyak pilihan jenis burung yang tersedia. Banyak pula pilihan warna yang disukai sesuai selera masing-masing.

  1. Warnanya Beragam

Beberapa jenis burung cepat gacor memiliki warna beragam, terutama karena hasil perkawinan silang (persilangan) antara spesies yang satu dan spesies lainnya. Misalnya lovebird, kenari, dan beberapa jenis burung Finch.

Sebagian lagi mempunyai warna bulu konsisten, tetapi sangat indah. Misalnya murai batu. Ada juga warna hitam-putih nan elegan, seperti burung kacer dan jalak suren.

Sebagaimana Love Bird, burung pleci dan kolibri juga terdiri atas beberapa spesies. Jadi, pilihan warnanya makin banyak. Anda bisa melakukan persilangan antar-pleci, atau antar-kolibri, agar mendapatkan warna baru hasil mutasi.

Bahkan ada jenis burung cepat gacor dengan warna dominan hanya satu, misalnya cucak hijau. Bulu tubuhnya dominan hijau menyala, meski pada burung jantan terdapat topeng hitam yang membuat penampilannya makin keren.

  1. Memiliki Peminat Banyak

Dulu, burung kicau lebih banyak dimiliki kaum bangsawan. Kini, hampir semua kalangan gemar memelihara burung. Mulai dari tukang becak, buruh, pegawai, hingga pengusaha dan pejabat.

Beberapa media online pernah mengekspose profil peternak burung. Mereka tak hanya orang-orang biasa yang mencari penghasilan dari beternak burung. Sebagian diantara mereka adalah anggota Polri, TNI, direktur BUMN, pengusaha besar, dan sebagainya.

Jadi, peminat burung di Indonesia sangat banyak dan mencakup hampir semua kalangan. Tidak heran jika hobi memelihara burung kicau terus eksis. Terbukti lomba burung selalu dijumpai di setiap daerah. Hadiahnya mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah!

  1. Harga Jual Stabil

Perdagangan burung kicau makin marak sejak diperkenalkan lomba burung tahun 1976. Dari waktu ke waktu, makin banyak event organizer (EO) yang mengadakan lomba burung.

Jenis burung primadona lomba pun berubah-ubah sesuai dengan tren pada masanya. Contoh, Cucak Rowo menjadi primadona pada tahun 1970-an. Anis Kembang mencapai keemasannya di akhir dekade 1990-an.

Awal tahun 2000-an, giliran Anis Merah yang naik pamor. Kemudian digeser burung Murai Batu, Cucak Hijau, dan Love Bird hingga sekarang.

Harga jual ketiga jenis burung primadona itu relatif stabil. Bahkan jika pernah menjuarai lomba, harganya bisa melambung tinggi: sangat menguntungkan.

Beberapa jenis burung seperti kenari, kacer, cucak rowo, dan jalak suren juga relatif stabil. Hal ini tentu menguntungkan para peternak dan pedagang.

Harga jual burung di pasaran umum (bukan kualitas lomba) juga relatif stabil. Murai Batu Aceh atau Medan rata-rata dijual dengan harga Rp 3,4 juta (trotolan) dan Rp 3,5 juga (dewasa hutan).

Harga cucak hijau bervariasi menurut daerah asalnya. Cucak Hijau Banyuwangi dibanderol Rp 1,5 juta (trotolan) dan Rp 1 juta (dewasa hutan). Cucak Hijau jenis Sumatera dibanderol Rp 600 – 800 ribu (trotolan) dan Rp 500– 800 ribu (dewasa hutan).

Kenari dan Love Bird memiliki banyak varietas, sehingga harga jualnya berbeda-beda. Yang termurah Rp 150 – Rp 500 ribu ( Yorkshire lokal, anakan). Yang termahal Rp 5 juta (kenari Yorkshire impor, dewasa).

Begitu pula Love Bird, memiliki ratusan varietas. Love Bird anakan termurah adalah jenis kepala mas (Rp 185 ribu), yang termahal jenis Parblue (Rp 2,5 juta). Love Bird dewasa termurah adalah hijau kepala merah / dakocan (Rp 250 ribu), termahal jenis biola (bisa mencapai Rp 24 juta). Itulah beberapa jenis burung cepat gacor dan menarik untuk bisnis, yang wajib Anda ketahui.(Karolina EY)

 

 

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

swlabs