AGUNG Majasto, pemuda asli kota Sukoharjo, Jawa Tengah ini, sukses memproduksi sangkar-sangkar berkualitas untuk burung dengan harga yang terjangkau. Meski masih ‘polosan’, tapi kelak sangar-sangkar berdesain apik itu akan diberi merek Majasto.
“Rencana, mau saya kasih merek Majasto, lalu dipatenkan,“ kata Agung kepada wartahobi.com, di kediamanya, Majasto, Sukoharjo, Rabu 11 April 2018.
Sangkar Majasto boleh dibilang berkualitas super, dari bahan baku kayu Belina, Maoni, SonodanJati, menjadikan sangkar ringan dan halus, juga diolesi lapisan anti rayap, supaya aman.
Jenisnya pun beraneka ragam dan konsumen bisa memilih sesuai selera masing-masing.Untuk harga, para konsumen bisa langsung menghubungi Mr Agung Majasto 085647373016. Menurut Agung kata Majasto diambil dari nama gunung, tempat pemakaman Wali Jawa Ki Ageng Sutawijoyo yang terkenal dengan sebutan Bumi Arum.
Dari bahan yang bagus, tentunya kualitasnya juga bagus. Beberapa kios di Jakarta, Pasar Depok Solo, Yogya dan Bandung di suplay oleh Agung Majasto.Setiap bulan perputaran uang di sangkar Majasto, Rp 150 juta.“ Awal mula, saya kerjasama dengan Pak Soklin Supat Sukoharjo, dan sekarang berdiri sendiri. Harapan saya bisa lebih berkembang pemasaranya,“ cerita Agung.
Untuk tebok sangkar, Agung merangkul para 20 pengrajin ,dari berbagai desa sekitaran Sukoharjo dan untuk finishing, Agung mengerjakan di kediamanya, depan gunung Majasto yang dibantu 4 – 6 karyawanya. Bagi pemesan tebok atau sangkar dengan motif disain konsumen, Agung memberikan harga khusus dan minimal 20 buah.
Untuk harga sebuah tebok Love Bird minimal Rp 150 ribu sampai Rp 400 ribu, sangkar kotak per set isi 3, mulai Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu, sedangkan sangkar bullet buat MuraiBatu, Agung memberiharga per set isi 3, Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 juta. Dengan harga yang relatif ringan, para kicaumania sudah bisa mejeng di gantangan dengan jagoannya. (AW)