SANGKAR umbaran menjadi kebutuhan pokok bagi para kicaumania pada umumnya yang sering menguji gacoannya di gantangan lomba. Sangkar umbaran ini digunakan mereka untuk perawatan gacoan agar memiliki ketahanan fisik yang maksimal, serta kondisi psikis maupun psikologis yang stabil saat digeber di gantangan lomba.
Biasanya para kicaumania menyempatkan diri memindahkan gacoan dari sangkar keseharian ke sangkar umbaran yang ukurannya relatif besar. Burung yang biasa dijadikan gacoan lomba itu lantas disemprot dan dijemur di dalam kandang ukuran jumbo tersebut. Kecenderungan yang terjadi adalah kondisi psikis burung tampak riang, terbang ke sana kemari. Ada di antaranya yang senantiasa mandi sendiri di dalam cepuk yang disediakan di empunya.

Proses ‘piknik’ gacoan di sangkar umbaran itu biasanya berkisar antara 2 sampai 3 jam. Kemudian burung dimasukkan kembali ke sangkar perawatan keseharian yang ukurannya kecil atau standar tergantung dari jenisnya. Dengan cara demikian, gacoan sangat bisa diharapkan memiliki ketahanan fisik yang maksimal, sehingga saat ditampilkan di gantangan lomba akan ‘bekerja’ optimal pula alias sanggup berkicau ngedur sejak awal sampai akhir gantang.
Meningkatknya jumlah kicaumania mengikuti gelaran lomba boleh dibilaang berbanding lurus dengan kebutuhan perawatan menggunakan sangkar umbaran. Hal inilah yang menginspirasi Joko Sudarwanto (34) berkreasi membuat dan memasarkan ragam sangkar umbaran untuk memenuhi kebutuhan para kicaumania.

Ditemui di workshopnya, di bilangan Desa Margoluwih, Sayegan, Sleman, Joko Sudarwanto yang juga pandemen burung berkicau ini mengungkapkan kebutuhan sangkar umbaran dari hari ke hari cenderung meningkat. Indikatornya, banyak kicaumania yang memesan sangkat umbaran, dari ragam jenis, model dan ukuran.
“Sebulan sekitar 20 pemesan sangkar umbaran datang kesini,” aku Joko, Senin (25/6/2018).
Tempat pembuatan sangkar umbaran milik Joko ini menjadi jujukan karena terlanjur tersebar informasi antarkicaumania. Mereka umumnya menyatakan sangkar umbaran hasil kreativitas Joko ini memiliki kwalitas yang baik. Bukan sekadar pertukangan belaka yang biasanya cenderung mengejar target, tetapi benar-benar dikerjakan dengan kesungguhan hati. Maklum, Joko memang bukan sekadar tukang, tetapi pecinta dan pemain burung bekicau. Sehingga saat mengerjakan pembuatan sangkar disertai dengan kesungguhan hati dan pertimbangan kenyamanan maupun keselamatan burung.

Bahan dasar sangkar umbaran karya lelaki sederhana ini yakni Galvanis (alumunium tipis) ukuran 2×4 Cm. Galvanis lonnjoran itu kemudian dipotong-potong sesuai ukuran kebutuhan, kemudian dibentuk kerangka kotak persegi panjang sesuai ukuran yang diminta pemesan. Tingkat kehati-hatian dimulai dari mulai pemotongan, hingga pembentukan kerangka. “Pemotongan dan penyambungan potongan-potongan galvanis ini harus rapih. Jangan sampai ada celah yang membahayakan burung,” jelasnya.
Dari kerangka itu pengerjaan dilanjut dengan pemasangan kawat ram (streemin) jenis PVC anti karat, hingga tempat pembuangan kotoran dan pintu, disusul finishing untuk memastikan bahwa sangkar benar-benar siap pakai.

Di antara sangkar umbaran yang sering dipesan berukuran 2M x 40 Cm x 50 Cm seharga Rp 550.000, biasanya untuk kenari dan love bird. Sedangkkan ukuran 2M x 60 Cm x 60 Cm seharga Rp 750.000 digunakan untuk jenis kacer, murai batu, cucak hijau dan cendet.
Selain berbahan galvanis, ada juga jenis sangkar umbaran yang hanya menggunakan streemin (kawat ram) dalam bentuk melingkar panjang. “Tapi jenis sangkar lingkar ini sudah jarang yang memesan, meski pun kalau ada yang memesan tetap kami layani,” sela Joko.
Kecuali sangkar umbaran, Joko juga membuat sangkar untuk beternak burung berkicau. Ragam ukuran siap dikerjakan, asalkan sesuai dengan tarif yang dia patok. Misal untuk sangkar ternak murai batu ukuran 180 Cm x 75 Cm x 180 Cm dibandrol Rp 1,3 juta, belum termasuk ongkos kirim. Sedangkan polier love bird ukuran 40 Cm x 40 Cm x 40 Cm seharga Rp 250.000.

Bagi para kicaumania, nama Joko Sudarwanto kini hampir menjadi ikon pembuat sangkar umbaran dan ternak di wilayah DIY. Dia melakukan pengerjaan itu dengan totalitas, tidak sekadar mengejar keuntungan, melainkan jasa saja. Dengan sikapnya yang demikian, hari-hari Joko kini bagai memenuhi jadwal panggilan pembuatan sangkar berbahan galvanis. Ia sanggup membikin sangkar ternak permanen ukuran 270 Cm x 180 Cm hanya dalam waktu sehari dengan hasil yang memadai dan siap garansi.
Anda ingin membuktikan? Silakan hubungi WA: 081915525076, atau datang langsung ke work shop ‘Berkah Polier’ milik Joko Sudarwanto di Jalan Masjid Barak 2 Rt 4/Rw 16, Margoluwih, Sayegan, Sleman. Tepatnya Perempatan Pasar Godean ke utara, sampai di Stadion TGP ke timur sekitar 300 meter. (Ismet NM Haris)